Sabtu, 09 Juli 2011

Mengapa Korupsi Tidak bisa Dikikis di Indonesia ?


Itu pertanyaan yang sangat tepat sekali dikemukakan , sesuai dengan kondisi Indonesia yang telah carut marut karena korupsi. Korupsi telah memakan anaknya sendiri, merajalela dan sudah mencabik serta merusak seluruh sektor perekonomian.dan pemerintahan .Tidak mudah lagi untuk membenahi atau memperbaiki agar sektor perekonomian bisa berjalan sesuai dengan semestinya. Agar sektor perekonomian tidak berbiaya tinggi dan bisa bersaing di pasar global. Tidak mudah lagi untuk mencopot para birokrasi yang telah keenakkan menduduki kursinya yang empuk . Mereka telah bersinergi satu sama lain saling dukung dan saling menutupi penyelewengan 2  yang mereka lakukan . Mereka dengan ongkang ongkang kaki gampang memeras para pengusaha yang berurusan dengannya . Tiada tempat lagi buat pengusaha jujur di negeri ini untuk bisa hidup mengembangkan usahanya.Terlalu banyak rintangan , kendala yang harus dihadapinya untuk bisa bersaing dengan pesaing2 dari luar negeri yang barangnya masuk dengan mudah kepasaran dalam negeri .Lantas bagaimana lagi ? Pemerintah tidak serius untuk memberantas korupsi. Partai yang memerintah sekarang ini malah terlibat korupsi, KPK yang diandalkan untuk memberantas korupsi malah lumpuh tak berdaya .Semuanya bermain sandiwara. Kalau begitu jawabannya cuma satu, rakyatlah yang akan mengambil posisi untuk memperbaiki negeri ini pada waktunya.  Tiada lagi yang bisa diharapkan .Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam satu kesempatan mengatakan , korupsi itu telah berlangsung dari atas sampai kebawah. Tidak ada orang lagi yang berani berteriak. Dan menurut seorang politisi untuk menyelamatkan negeri ini , sebaiknya  tak perlu menunggu 2014 untuk mengganti pemerintahan.. Karena itu terlalu lama. Apakah yang akan terjadi di negeri ini dihari-hari mendatang masih menjadi pertanyaan .Semuanya bisa terjadi. Rakyat sudah tidak ada pegangan dan teladan. Semua orang berbuat sesukanya, melanggar rambu2 yang ada. Semoga Tuhan masih melindungi negeri ini.