Minggu, 21 Oktober 2012

Partai NasDem Lebih Fenomenal Dibanding Gerindra

 
JAKARTA - Direktur Political Weather Station, Marsedes Marbun menilai kemunculan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di kancah perpolitikan Indonesia menjadi fenomena tersendiri.

"Partai Nasdem, menjadi satu hal yang fenomenal, namun demikian orang-orang yang berada di dalamnya masih baru dan belum teruji," ujarnya di sela-sela konferensi pers di Hotel Century, Jakarta Selatan, Minggu (21/10/2012).

Selain itu, Marbun menambahkan, penggunaan media yang intensif, efektif dan dengan iklan yang sampai hari ini diterima masyarakat bisa membangun image positif.

"Tidak seperti Gerindra yang baru masuk, ini jauh lebih fenomenal. Nasdem ini muncul saat partai lain sedang terjerembab, you are in good luck ," tegasnya.

Lebih lanjut Marbun menegaskan, dalam survei yang dilakukan jajarannya, perolehan Partai Nasdem mampu menyangi Partai Demokrat.

"Dan uniknya, perolehan elektabiloitas Partai Nasdem (Nasional Demokrat) menyangi elektabilitas Partai Demokrat dengan 6,07 persen sedangkan Demokrat 6,91 persen," terangnya.

(ded)

Demokrat: Belum Ada 'Pinangan' dari Golkar


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, hingga saat ini belum ada "pinangan" secara resmi yang diajukan Partai Golkar untuk berkoalisi mengusung calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2014. Pernyataan Saan ini merespons pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso yang mengatakan bahwa partainya tertarik untuk "meminang" calon wakil presiden dari keluarga Sarwo Edhie Wibowo, yaitu istri Presiden SBY Ani Yudhoyono dan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie. Dua kandidat ini dipertimbangkan sebagai pendamping Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.

"Belum ada undangan resmi dari Golkar, itu kan hanya statement saja dan kita juga belum tahu apakah itu pernyataan resmi dari Golkar," ujar Saan di Hotel Santika, Jakarta, Minggu (21/10/2012).

Saan mengatakan, partainya belum menentukan langkah terkait Pilpres 2014. Demokrat, katanya, baru akan membahas hal tersebut pertengahan 2013. Meski demikian, Demokrat mengapresiasi wacana yang dilontarkan Golkar. 

"Tentang keinginan Golkar menggaet kader Demokrat tentu hak Golkar, dan kami menghargai mereka mau meminang, tapi demokrat belum membicarakan mengenai hal tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, Partai Golongan Karya (Golkar) berminat meminang Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan KASAD Jenderal Pramono Edhi Wibowo sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kedua tokoh tersebut merupakan bagian dari keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo.

"(Cawapres Golkar) bisa dari nama-nama yang selama ini beredar. Bisa KASAD (Pramono Edi Wibowo). Kemudian boleh jadi mungkin Ibu Ani Yudhoyono," kata Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso di kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (20/10/2012).

Priyo mengatakan, Golkar belum memutuskan nama calon yang definitif menjadi pendamping Ical. Selain keluarga Sarwo Edhie, Golkar juga mempertimbangkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pesan Kompol Novel Kepada Kakaknya: Saya Mau Dijemput, Jaga Ibu


Fajar Pratama - detikNews
Jakarta Kompol Novel Baswedan mengetahui akan dijemput oleh Provost dari Mapolda Bengkulu. Dia sempat berpesan kepada sang kakak, agar menjaga ibunda mereka.

"Tadi dia sudah telepon. Katanya ada polisi yang datang. Dia bilang 'jaga ibu'," ujar Taufik Baswedan, kakak kandung Novel di kantor KPK, Jumat (6/10/2012) malam.

Taufik mengatakan, Novel menyampaikan hal itu dalam perbincangan melalui telepon, "Sekitar sejam yang lalu," ujarnya sekitar pukul 23.45 WIB.

Sekadar informasi, Novel yang berpangkat Komisaris Polisi ini merupakan salah satu penyidik KPK yang ikut menangani kasus dugaan korupsi di Korlantas Mabes Polri. Bahkan saat penggeledahan, Novel ikut 'mengobrak-abrik' Korlantas Mabes Polri.

Novel sendiri merupakan adik sepupu dari Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. "Dia adalah adik sepupu saya," jawab Anies yang mengaku tidak pernah mendapat keluh kesah soal pekerjaannya Novel.


(fjp/mok)


Suaro Hati - Ada 2 Kompi Polisi di Sekitar Gedung KPK

Ahmad Juwari - detikNews
Jakarta Situasi KPK sangat mencekam menyusul adanya anggota Provost dan perwira Mabes Polri yang datang ke lembaga tersebut. Wakil ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan masih ada 2 kompi polisi yang berada di sekitar KPK.

"Menurut informasi yang beredar hampir 2 kompi teman-teman (kepolisian) yang tidak ber-uniform berada di sekitar Gedung KPK, mudah-mudahan bertujuan melindungi KPK," kata Bambang di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Sabtu (6/10/2012) dini hari.

Bambang juga mengatakan KPK adalah amanat reformasi. Rakyat menginginkan korupsi diberantas. Oleh karena itu kepolisian seharusnya konsisten dalam memberantas korupsi.

Sebelumnya, pantauan detikcom sekitar pukul 20.00 WIB, puluhan polisi berseragam lengkap dan preman berdatangan secara bergelombang ke Gedung KPK. Tidak hanya di dalam gedung, tapi juga berada di luaran kawasan KPK. Informasi yang beredar, kedatangan Provost ini untuk menjemput penyidik KPK yang bernama Novel Baswedan.

Sekadar informasi, Novel yang berpangkat Komisaris Polisi ini merupakan salah satu penyidik KPK yang ikut menangani kasus dugaan korupsi di Korlantas Mabes Polri. Bahkan saat penggeledahan, Novel ikut 'mengobrak-abrik' Korlantas Mabes Polri.

(mok/mok)