Sabtu, 10 Maret 2012

Suaro Hati - Aliansi BEM Se-Jabodetabek Tolak Kenaikan BBM


 Tribunnews.com - Jumat, 9 Maret 2012
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak pada 01 April 2012 oleh pemerintah perlu mendapat perhatian yang khusus dari semua elemen masyarakat. Terlebih, dari kalangan mahasiswa lantaran BBM merupakan komoditas yang vital dalam semua aktifitas ekonomi bagi rakyat.

Dampak langsung perubahan harga minyak ini akan bersentuhan langsung terhadap kegiatan ekonomi rakyat sehingga rakyat yang akan jadi tumbal.

Klaim pemerintah bahwa kenaikan BBM ini disebabkan oleh jebolnya APBN dan melonjaknya harga minyak dunia tidak lah rasional lantaran kalau kita telaah secara dalam, jebolnya APBN disebabkan karena biaya Birokrasi pemerintahan yang mencapai 55% dan untuk subsidi hanya 8,7%.

Demikian disampaikan Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Batavia Raya, Rahmat Soleh dalam keterangan persnya yang diterima Tribunnews.com, Jumat (9/3/2012).

"Apa lagi negara kita kaya raya akan Sumber Daya Alam tetapi pada fakta nya SDA kita di bidang Migas hampir 80% di kuasai asing. Seperti, chevron, total EP, Inpex Corp dll. Sedangkan sisanya 20% dikuasai pemerintah," ujarnya.

Seharusnya, lanjut Soleh, pemerintah dan DPR membuat kebijakan migas yang lebih pro terhadap rakyat, dan tidak sebaliknya pro terhadap kapitalis asing yang menyedot dan mengeruk SDA Indonesia.

"Sehingga selalu tidak berasalan bahwa APBN jebol karna disebabkan subsidi terhadap rakyat," terangnya.

Saat ini, sambung Soleh, masih ada waktu bagi pemerintah dan DPR untuk mengevaluasi kebijakan yang salah kaprah dan tidak terarah untuk menata kembali ketahanan Migas nasional.
"Dengan cara pemutusan Kontrak Kerja Sama (KKS) dan Nasionalisasi perusahaan Migas asing adalah salah satu contoh kongkrit bagi pemerintah," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Soleh menilai banyak elit politik mencoba mengambil keuntungan di situa nasional dengan mendompleng gerakan yang di bangun mahasiswa.

Untuk diketahui dalam pernyataan sikap ini, di dalamnya ikut tergabung, BEM Nusantara Wilayah Jabodetabek, BEM Se-Bekasi, BEM Batavia Raya, BEM Univ. Trisakti, BEM Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Perhimpunan Mahasiswa Jakarta, Gerakan Muda Nusantara, dan Hijau Muda Nusantara.

Penulis: Edwin Firdaus  |  Editor: Johnson Simanjuntak
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar