Senin, 05 Maret 2012

Suaro Hati - Surya Paloh Kritik Pemimpin Tua dan Kapitalis

 
 POLITIK - PARPOL
Senin, 05 Maret 2012
MEDAN- Indonesia harus menghapus ketergantungan terhadap negara asing seperti yang terjadi selama ini.  Alasannya, ketergantungan terhadap asing tersebut tidak akan membawa Indonesia menjadi lebih baik, tapi bahkan bisa memberi dampak yang buruk terhadap perkembangan Indonesia ke depan. Itu dikemukakan Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, saat acara pelantikan dan sayap Nasdem untuk Sumut, di Lapangan Benteng Medan.

"Suatu bangsa tidak akan bisa menjadi lebih baik jika tergantung kepada asing. Tidak mungkin bangsa asing lebih memahami dan mengetahui kondisi Indonesia, apalagi memiliki keinginan yang lebih kuat untuk menjadikan Indonesia lebih baik ketimbang bangsa Indonesia sendiri," kata Surya Paloh.

Pada kesempatan itu, Surya Paloh juga sempat menyebutkan dan mengkritik, pucuk pimpinan di Indonesia merupakan golongan tua, yang sejauh ini telah menyebabkan Bangsa Indonesia kehilangan jati diri, karena lebih banyak mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. Karena sikap dan sifat golongan tua itulah, pada akhirnya muncul sifat egoistis dalam sejumlah kebijakan, yang khususnya lebih mengarah pada sikap dan sifat kapitalis.  Hal ini bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia yang ramah tamah dan gemar gotong royong untuk membantu sesama.

"Saat ini Indonesia sudah kehilangan jati diri, karena itu bangsa ini harus melakukan perubahan yang saya sebut dengan restorasi Indonesia. Indonesia tidak boleh menggantungkan harapan ke bangsa lain, tapi harus menaruh harapan kepada bangsanya sendiri," tegasnya.

Surya Paloh juga menegaskan pentingnya kontribusi generasi muda untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik. Pemuda, telah terbukti lebih bersemangat, lebih memiliki sifat perubahan dan lebih berani dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Bukti tersebut, lanjutnya, telah terlihat di masa-masa perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonsesia, yang antaralain terlihat dalam peristiwa sepuluh november dan perjuanga Medan Area di masa-masa perjuangan kemerdekaan dahulunya.(ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar