Senin, 13 Februari 2012

Suaro Hati - Tan Malaka: Dihujat dan Dilupakan


Sesudah dua kali ditunda, akhirnya makam yang diduga berisi jasad pahlawan nasional Tan Malaka di desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, digali.
Pembongkaran makam berlangsung sekitar tiga jam dipimpin oleh tim dokter dari RCSM Jakarta.
Samsul Hadi, reporter Radio Bonanza yang hadir dalam pembongkaran Sabtu pagi menceritakan tujuan penggalian ini adalah untuk mengungkapkan siapa sebenarnya jasad yang ada di liang lahat itu. Makam tersebut ditemukan oleh warga sekitar tahun 1949, pada saat Tan Malaka dinyatakan hilang di desa Selopanggung, Kecamatan Senen, Kediri.

Kain kafan berisi tulang belulang

"Berdasar cerita warga, pada waktu itu ada segerombolan tentara yang datang dan keesokan harinya ditemukan sebuah makam yang tidak diketahui dan baru pada sekitar tahun 90an, sejarawan Belanda Harry Poeze melakukan penelitian dan menduga bahwa makam tersebut adalah makam Tan Malaka'', demikian Samsul Hadi.
Samsul Hadi melanjutkan, dari penggalian itu ditemukan kain kafan yang berisi tulang belulang. Ketika dilakukan penggalian ulang, ditemukan sebuah tengkorak yang sudah dalam keadaan rusak. Tapi, demikian Samsul menambahkan ''penggalian ini bukan untuk mencari tulang secara keseluruhan, melanikan hanya mencari sample untuk selanjutnya dilakukan uji DNA''.
Dihujat dan Dilupakan
Juga hadir dalam pembongkaran makam adalah Zulfikar Khamarudian, kemenakan Tan Malaka. Dengan emosi, mengatakan pemerintah tidaklah menghargai Tan Malaka sebagai layaknya pahlawan.
Zulfikar: "Mengapa pemerintah itu tidak menghargai seorang pahlawan ya? Apa Sebabanya? Kenapa bangsa ini begitu naif. Seorang tokoh besar yang mendirikan republik, bercita-cita republik, tidak diakui wasiatnya. Ada pahlawan-pahlawan koruptor yang justru bisa masuk Kalibata (Taman Makam Pahlawan, red)".

Tan Malaka, memang dinyatakan sebagai pahlawan nasional, tapi sejauh ini tidak ada upaya mencari kepastian mengenai penyebab kematian ataupun liang kuburnya. Harry Poeze adalah sejarawan Belanda penulis buku biografi Tan Malaka yang berjudul 'Dihujat dan Dilupakan'. Menurutnya kepastian untuk mengetahui makam Tan Malaka itu penting. Harry Poeze: ''Sangat penting jasanya dalam tulisan serta peranannya dalam revolusi Indonesia. Seorang yang penting dalam sejarah Indonesia seperti Tan Malaka ini diberikan tempat makam yang pasti, yang sesuai layaknya pahlawan ansional".
Kesadaran baru
Ini tampaknya sekarang sudah diinsyafi oleh pemerintah, demikian Poeze. "Memang dulu sewaktu Orde Baru, Tan Malaka dihujat dan dilupakan. Tapi sesudah itu saya kira pemerintah insyaf bahwa Tan Malaka adalah pahlawan nasional. Sekarang dalam terbitan Kementerian Sosial, yang bertanggungjawab atas pahlawan nasional, disebutkan Tan Malaka sebagai pahlawan nasional. Beberapa tahun lalu juga ada seminar di Bukit Tinggi mengenai sosok Tan Malaka dan warisannya. Juga ada sumbangan dari menteri sosial yang mengatakan Tan Malaka memang pahlawan ansional Indonesia dan sesudah itu ada bantuan dari pemerintah, misalnya dalam hal penggalian ini", demikian Poeze.
Diharapkan hasil uji DNA yang bisa memastikan apakah jasad di liang lahat itu adalah jasad Tan Malaka atau bukan, akan keluar dalam dua atau tiga minggu dari sekarang.

Diskusi

jannatan 11 November 2011 - 7:52am / indonesia
perjanjian renvil, linggar jati tidak ubahnya seperti bermusiawarah dengan pencuri di rumah sendiri itulah kutipan tanmalaka kepada suekarno.
apakah gara-gara itu sehingga ia d klaim dan disingkirkan oleh tokoh yg lainnya.
kampret 2 Oktober 2011 - 10:06pm
ini smua gra2 SOEHARTO...smua yg berbau pki d hjar abis.. biar g ktauan x y kl suharto sbnrx jg trlbt mskpn hny tau kudeta tp diem aj ..
ansari 21 Juli 2011 - 1:20am / indonesia
negara ini amat sedikit melahrkan putra bagsanya yang memiliki pemikiran yg luar biasa terhadap perkembangan bangsa dan negara,,,beliau aalah salah satu yg amat sedikit itu...terkadang bangsa ini kurang menghargai konsistensi anak bangsa yg totalitas nya dalam memikirkan kemajuan dan harga diri serta jati diri bangsa ini ...bagaimana mungkin seorang seperti tan malaka ni bisa sangat mudah di kaburkan segala pemikiran sejarah dan kedudukannya dalam proses panjang sejarah bangsa yg kontribusinya terhadap lahirnya bangsa ini sangat besar..bahkan kematiannyapun bs jadi misteri..yg seharusnya dia tdk boleh jd misteri...bagaimana bila ini terjadi pada diri seorang soekarno atau hatta..?hmmmm
haeserak 6 Juni 2011 - 3:26pm / indonesia
sepakat. mengapa koruptor dimakamkan dalam kalibata sedangkan salah satu founding fathers diabaikan ? memang pemerintah sungguh melupakan sejarah
semaun 22 September 2010 - 5:15pm / indonesia
tunjukkan terima kasihmu atas perjuangannya dengan melanjutkan cita-cita perjuangannya untuk republik ini
Anonymous 1 September 2010 - 5:05am / indonesia
seorang bapak republik pertama yang mencetuskan Negara Republik Indonesia...Hari ini di hadapan tuhan saya islam tapi di politik saya komunis....
Fajar Ar-Rocketrase 29 Juni 2010 - 5:20pm
Tan Malaka, pahlawan yang terlupakan.. Saya setuju dengan Ra Tanca, buat saya dia lebih hebat daripada Soekarno, bahkan Che Guevara pun lewat lah.. hehe.. Dan buku Madilog buatan beliau memang buku yang perlu dikaji lebih mendalam..
haeserak 6 Juni 2011 - 3:33pm / indonesia
sy sepakat dengan anda.akan tetapi soekarno adalah tokoh yang ditokohkan para pejuang kemerdekaan lainnya itulah sebabnya mengapa beliau lebih dikenal. sallut untuk tan malaka yang rela tenggelem demi kemerdekaan bangsa ini.
rachman 30 Maret 2010 - 6:49am / indonesia
ya saya setuju dengan pertanyaan itu, memang negara ini negara judi yang setelah menang meninggalkan yang kalah, tanfa harus memberi terimakasi dan penghargaan. banyak lagi pejuan negeri ini yang tidak terdaftar padahal ikut melawan penjajah yang keji saat itu. sekarang para mantan pejuangpun di singkirkan bahkan ada yang diusir dari kediamannya. sampaikapankah negeri ini dewasa?
Ra Tanca 3 November 2009 - 4:55pm
saatnya kita membuktikan kebenaran ttg tan malaka... dia jauh lebih besar perannya daripada sukarno, suharto, sjahrir, atau tokoh nasional yg lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar