Sabtu, 25 Februari 2012

Suaro Hati - Rakyat Apatis terhadap Politik


JAKARTA--MICOM: Pengamat sosial Romo Mudji Sutrisno mengaku sangat prihatin melihat kiprah partai politik yang tidak lagi mampu mengawal proses demokrasi. Ketika parpol mengalami ketidakpercayaan publik, Romo Mudji mengatakan rakyat hanya akan melihat dua hal, yaitu parpol hadir untuk mencari makan dan semua sudah tahu problem biaya politik sangat mahal.

"Sekarang semua orang sudah tahu bagaimana kiprah parpol yang alami distrust karena mereka hanya cari makan dan biaya politik kan sangat mahal," ujar Romo Mudji dalam diskusi Polemik bertajuk 'Parpol Menuju Titik Nadir', Sabtu (25/2), di Jakarta.

Apatisme banyak kalangan terlihat saat para intelektualitas yang kritis menghindar masuk parpol dan akan ada yang salah dengan politik negeri ini jika masih ada calom independen untuk mengusung kepemimpinan. Penilaian mahalnya politik di negeri ini karena para politikus menggunakan uang dalam setiap kiprahnya.

"Ini masalah kultural dan mentalitas politikus. 10 tahun lalu ditulis Umar Kayam ketika Anda orang besar, maka harus memberi uang," jelasnya.

Kebanyakan dari parpol saat ini menyalahkan sistem. Namun, Romo Mudji secara sederhana menyebutkan bahwa untuk bisa bertahan cukup dengan menjadi penyuara rakyat kecil. Kalau suara rakyat kecil tidak diperjuangkan dan keadaan lebih parah, kelas menengah dan atas bisa membuat perubahan politik sendiri. (HZ/OL-10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar