23 Dec 2011, 16:53:24 |
Nasional
Jakarta, FaktaPos.com
- Pengamat Politik Akbar Tandjung Institute M Alfan Alfian menilai
selama 2011 partai-partai oposisi tidak memerankan fungsinya secara
optimal.
"Fungsi oposisi dari partai di luar
pemerintah masih belum efektif sebagai kekuatan penekan," katanya dalam
evaluasi politik ekonomi 2011 di Akbar Tandjung Institute, Jakarta,
Jumat (23/12).
Menurutnya, Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) sebagai partai oposisi terbesar, gagal mengefektifkan
peran oposisional.
"Saya tidak mengerti, padahal mereka punya potensi besar untuk itu," katanya.
Ia memperkirakan, kegagalan sebagai
partai politik oposisi yang efektif karena adanya konflik internal
antara Taufik Kiemas yang lebih moderat dengan pemerintah dan Megawati.
Konflik ini mengakibatkan kecenderungan politik yang terkesan hanya setengah hati saja dalam beroposisi.
Sedangkan dua partai politik lainnya, Partai Gerindra dan Hanura, menurutnya, juga belum menunjukan kinerjanya.
"Gerindra kurang greget, bahkan tidak
menyebut dirinya sebagai oposisi, sangat moderat, terkadang kritis,
tetapi terkesan berhati-hati menjaga hubungan dengan pemerintah,"
katanya.
Sedangakan Partai Hanura meskipun lebih konsisten dalam beroposisi, namun sayangnya tidak memiliki kursi yang cukup di parlemen.
Ia menambahkan, bila partai-partai
oposisi gagal memerankan perannya menyerap ketidakpuasan masyarakat dan
menjadi kelompok penekan, maka oposisi jalanan akan semakin marak.
"Oposisi jalanan akan menjadi pilihan, setalah di parlemen mereka kehilangan wakil-wakilnya," katanya.
Ia menambahkan bila oposisi politik masih bercorak sama dengan 2011, maka 2012 diperkirakan oposisi jalanan akan semakin marak.
"Meski belum seperti di Arab, kasus Sondang menjadi bahan bakar baru kelompok-kelompok oposisi," katanya. (atr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar